
Carlo Ancelotti yang baru saja diresmikan sebagai pelatih anyar tim nasional Brasil menjawab pertanyaan mengapa dirinya memilih negara tersebut dan bukannya melatih tim negara asalnya.
Dalam sesi perkenalan di Rio de Janeiro pada Senin, 26 Mei 2025 waktu setempat, pelatih senior ini menjelaskan alasan di balik pilihannya tersebut.
Secara diplomatis, mantan pelatih Real Madrid, AC Milan, dan Bayern Muenchen itu mengaku dirinya menerima pinangan Brasil bukan karena menolak tawaran menangani timnas Italia.
Ia sama sekali tidak pernah dihubungi oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) untuk menangani Gli Azzurri.
Ditambah lagi, saat ini Italia sudah berada di tangan yang tepat. Italia sudah memiliki pelatih yang bagus dalam diri Luciano Spalletti yang juga merupakan teman baiknya.
“Karena saat ini mereka sudah memiliki pelatih yang juga teman saya, Luciano Spalletti, dan Italia tidak pernah menghubungi saya,” beber Ancelotti.
Ia menegaskan FIGC tak perlu menghubunginya karena Italia sudah memiliki pelatih hebat. Ia pun tertantang untuk menangani salah satu tim terbaik dalam sejarah sepak bola dunia yang bertekad untuk merebut trofi Piala Dunia keenam.
“Mereka tidak pernah menghubungi saya karena mereka sudah punya pelatih hebat,” sambungnya.
Patut diakui, prestasi Brasil belakangan ini menurun. Meski selalu menjadi unggulan, Brasil tidak lagi menjadi jawara sejak terakhir kali angkat trofi pada 2002 silam.
“Sepak bola punya era dan generasi. Itu bisa memengaruhi hasil akhir,” ungkapnya.
Pria yang karib disapa Don Carlo itu optimis Brasil dan Italia akan kembali kompetitif di edisi tahun depan.
“Saya percaya Italia dan Brasil akan kembali kompetitif tahun depan. Italia bekerja sangat keras dan Brasil selalu berada di level tinggi. Sebagai contoh, Brasil punya skuat terbaik di tahun 1982, tapi Italia yang menang karena untuk sukses, Anda harus menggabungkan bakat dengan semangat pengorbanan dan kerja keras.”
Meski demikian, Ancelotti tak menampik pernah dihubungi FIGC. Namun itu terjadi pada masa lalu saat dirinya sedang menikmati karier kepelatihan di level klub.
“Saya pernah dihubungi di masa lalu untuk melatih Italia, tapi saat itu saya masih terikat dengan sepak bola klub dan merasa akan kehilangan pengalaman melatih harian,” ujarnya.
Saat ini di usianya mendekati 66 tahun dan ketika kontraknya di Real Madrid akan berakhir, ia menganggap sudah waktunya untuk menerma tawaran menangani tim nasional.